Sunday, March 08, 2009

Forest Tale part 3

.....

Ketika bangun pemuda iu semakin terkejut karena wujudnya telah berubah seperti yang dikatakan wanita di dalam mimpinya. Pemuda itu teringat akan gadis yang ia cintai itu. Ia segera terbang menuju ke rumah sakit untuk melihat keadaannya.

Di rumah sakit, terjadi juga sebuah keajaiban. Gadis itu sadar dan sembuh. Semua orang di rumah sakit itu menjadi bergembira dan takjub. Begitu pula dengan kedua orang tua gadis itu.

Begitu sadar, gadis itu langsung mencari pemuda bisu itu. Namun, pemuda itu tidak ada. Gadis itu menjadi sangat kecewa. Perawat yang tempo hari mengizinkan pemuda itu untuk menjenguk gadis itu meceritakan tentang semuanya. Bagaimana orang tua gadis itu memaki dan mengusir pemuda itu. Juga bagaimana setiap malam pemuda itu berdoa dengan khusuk di samping pembaringan gadis itu.

Gadis itu menjadi sedih, kecewa dan marah kepada orang tuanya. Ia nekat kabur dari rumah sakit untuk mencari pemuda itu. Ia pergi ke panti asuhan, ke gua dan bahkan menjelajahi seluruh pelosok hutan, tapi ia tetap tidak dapat menemukan pemuda itu. Gadis itu menjadi kecewa dan mencoba bunuh diri. Untung saja ia berhsil diselamatkan oleh penduduk setempat yang kebetulan lewat.
Ketika sadar dan tahu bahwa ia masih hidup, gadis itu marah dan mengamuk. Ia berulang kali mengatakan bahwa ia tidak ingin lagi hidup, sebab apa gunanya ia hidup bila tidak ada pemuda bisu itu lagi di sampingnya.

Dokter yang merawat gadis itu mengatakan bahwa meskipuan tidak ada pemuda bisu itu, gadis itu harus tetap hidup dan menghargai hidup karena hidup adalah anugerah Tuhan yang paling indah. Gadis itu juga akan dapat menemukan cinta yang baru.

Saat sedang merenung di taman, ada seekor burung yang hinggap di dekat gadis itu. Burung itu tak lain adalah pemuda bisu. Burung itu mencoba untuk menghibur sang gadis. Dan sang gadis terkejut ketika mengetahui burung itu bisu. Kemudian ia memelihara burung itu dan menganggapnya sebagai pengganti pemuda bisu.

Entah mengapa sang gadis merasa sangat akrab dan dekat dengan burung itu. Mulanya ia juga merasa heran dan berpikir mungkin karena pemuda dan burung itu memiliki persamaan, yaitu sama-sama bisu, makanya ia merasa akrab. Setiap hari burung itu menjadi tempat sang gadis menumpahkan seluruh isi hatinya. Ia juga menceritakan bagaimana pertemuannya dengan pemuda bisu itu.

Pemuda bisu merasa sedih mendengar cerita gadis itu. Ia juga tidak tega melihat gadis itu setiap hari menangisi dirinya. Ia juga merasa cemburu melihat dokter yang akrab dengan gadis itu. Namun ia tidak dapat berbuat apa pun. Lagipula sang gadis tampak gembira dan terhibur karena kehadiran dokter itu. Dokter itu juga merupakan orang yang baik dan tampaknya ia juga mencintai gadis itu. Pemuda bisu mulai berpikir untuk merelakan sang gadis dan sudah bertekad untuk rela serta melakukan apa pun asal dapat melihat gadis itu bahagia.

Suatu malam, peri hutan mendatangi pemuda itu. Ia mengatakan bahwa mulai bulan purnama pemuda itu akan tertidur selama enam bulan. Dan pada purnama yang keenam pemuda itu akan bangun lagi dalam wujud aslinya, manusia. Pemuda bisu merasa amat senang karena ia dapat bertemu kembali dengan gadis itu. Lalu ia pun memulai tidur panjangnya...


>>to be continue...

1 comments:

Fenny Lauw said...

kiku...blog mu sih udah keren...
tp kalo bs ya, nih cuma saran sih...
jgn marah yow..:)
kalo bisa di background yg ada tulisan ny ini, jgn di ksh gambar2 gt..soal ny buat susah orang buat baca ny..
sekian dulu comment dr aku..

Post a Comment